INDRAMAYU, (PR).- Sapi-sapi lokal Jawa Barat belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di daerahnya sendiri. Selama ini kebutuhan sapi dipasok dari provinsi tetangga. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya meningkatkan produksi sapi supaya bisa memenuhi kebutuhan sendiri.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, kebutuhan sapi di Jawa Barat 193.255 ton daging atau setara 1.017.138 ekor sapi. Dari jumlah tersebut baru 24 persennya saja terpenuhi dari sapi lokal Jawa Barat. Guna memenuhi kebutuhan, selama ini dipasok dari wilayah lain atau impor dari luar negeri. “Masih dipasok dari luar,” ujar Uu saat membuka kontes ternak sapi Jabar di Gor Singalodra, Sindang, Indramayu, Rabu, 24 Juli 2019.

Uu menambahkan, minimnya peternak merupakan salah satu penyebab mengapa produksi sapi lokal masih sedikit. Persoalan tersebut menjadi perhatian dari pemerintah provinsi.

Ia mengatakan, ada beberapa langkah yang akan dilakukan untuk merangsang munculnya peternak-peternak baru. Kontes ternak sapi merupakan salah satunya. “Kompetisi tahunan untuk memacu para peternak di Jawa Barat. Ini untuk menambah kecintaan terhadap ternak,” ungkap Uu.

Indramayu merupakan salah satu daerah yang diharapkan bisa memunculkan peternak baru. Dia menambahkan, ke depan sudah disiapkan program 100 persen asli lokal yakni Sapi Pasundan. Sapi tersebut diklaim memiliki kualitas baik sehingga bisa meningkatkan produksi daging.

Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar Koesmayadi Tatang mengakui, produksi daging sapi lokal masih belum mencukupi. Selama ini, sapi-sapi memang dipasok dari luar daerah. Upaya suplai dari luar daerah itu harus dilakukan supaya kebutuhan masyarakat terpenuhi. Apalagi dalam waktu dekat masyarakat akan merayakan Idul Adha.

“Kalau ada kekurangan why not ngambil (sapi) dari luar,” ujarnya. Koesmayadi menambahkan, saat Idul Adha biasanya ada tambahan kebutuhan sapi mencapai 18.000 ekor. Belasan ribu sapi itu merupakan kebutuhan di tiga hari tasyrik Idul Adha. Untuk kambing kebutuhannya mencapai 48.000 ekor. Produksi sapi lokal tak bisa bertambah untuk memasok kebutuhan Idul Adha karena sudah maksimal.

Koesmayadi menambahkan, upaya swasembada sapi juga masih terus berjalan. Program upaya khusus sapi indukan wajib bunting telah melebihi target yakni 101,23 persen. “Tercapai 50.011 akseptor. Target kebuntingan 37.382 realisasi mencapai 44.131. Realisasi kelahiran 27.461 dari target 29.904,” ujarnya.

Dia pun berharap, program-program yang dikeluarkan bisa memotivasi peternak di Jabar. Bupati Indramayu Supendi mengatakan, kontes ternak memang merupakan ajang unjuk gigi para peternak di Jawa Barat. Harapannya peternak Indramayu pun berbondong-bondong mengikuti kontes supaya mendapatkan pengalaman.**